Rabu, 23 November 2011

Kisah Inspiratif Permen Polo, Pelari, dan Penemu

PERMEN POLO
Ketika musim panas, pengusaha Coklat, Clarence Crane merasa pusing karena coklatnya lebih cepat meleleh. Untuk menyelamatkan bisnisnya, Clarence membuat dan menjual permen mint padat.
Dia mencetak permen mintnya menggunakan mesin press pil buatan lokal. Karena kesalahan setting pada mesin pembuat pil, permen yg dihasilkan ternyata tidak tidak berbentuk bulat padat, melainkan berlubang di tengah seperti cincin. Clarence tetap menjual permen tersebut dengan nama “life savers“.
Karna unik dan tidak biasa, permen tersebut malah disukai. Sejak masa pembuatannya pada tahun 1912, permen salah cetak ini terus mengalami kesusesan.

Hingga tahun 1980, Clarence mengklaim telah menjual lebih dari 30 milyar bungkus permen bolong tersebut. Permen bolong ini masuk ke Asia dengan nama POLO“.
Kalau kebetulan anda salah dalam membuat suatu yg sudah standar, jangan buru-buru putus asa. Karena mungkin itu adalah pintu utama kesuksesan anda.

WILMA RUDOLPH

Wilma Rudolf adalah anak ke 20 dari 22 bersaudara (bisa dibayangkan kecukupan gizinya). Dia lahir secara prematur dengan harapan hidup yang sangat tipis. Saat berusia 4 tahun ia terserang radang paru-paru dan demam Scarlet yang menyebabkan kaki kirinya lumpuh, namun ia tidak patah semangat.
Pada usia 9 tahun ia sudah dapat melepaskan penyangga kakinya dan dapat berjalan sedikit tanpa bantuan alat, pada usia 13 tahun ia sudah dapat berjalan normal yg menurut dokternya adalah suatu keajaiban.
Di tahun berikutnya ia memutuskan untukmenjadi pelari. Dia mengikuti beberapa perlombaan selama beberapa tahun dan selalu mendapat posisi TERAKHIR. Setiap orang menyuruhnya berhenti, namun ia tetap bertahan dan berlari, sampai suatu hari ia berhasil memenangkan suatu perlombaan. Kemudian ia menang, menang, dan menang lagi di setiap perlombaan yang diikutinya. Wilma yang pernah divonis tidak bisa berjalan lagi, akhirnya berhasil MEREBUT 3 MEDALI EMAS OLIMPIADE.
Sejak awal, Ibu saya mengajarkan untuk percaya bahwa saya bisa mencapai prestasi yang saya inginkan, dan saya meyakininya” demikian Wilma berbagi.

THOMAS ALVA EDISON

Semasa mudanya, Edison dianggap bodoh dan terbelakang di sekolahnya. Sehingga ibunya menghentikannya dari sekolah dan mengajarinya sendiri di rumah.
Namun hal itu dimanfaatkan edison kecil untuk belajar sendiri dari buku buku ilmiah. Di usia 10 tahun ia sudah membuat laboratorium kimia sendiri di rumahnya, beberapa penemuan hebatnya adalah gramofon, lampu, proyektor film, dsb. Dia memiliki 1.093 hak paten, dia juga pendiri grup GE(general electric).
Motto hidupnya adalah “1% inspirasi, 99% kerja keras” dan yg paling menakjubkan adalah pernyataannya tentang percobaan bola lampu pertama bahwa ia mengalami kegagalan sebanyak 1999 dan pada percobaan ke 2000 barulah lampu itu berhasil menyala. Itulah hasil dari ketekunan dan keyakinan, saat ditanya oleh reporter “bagaimana rasanya mengalami kegagalan sebanyak itu?” Dijawab olehnya “SAYA TIDAK PERNAH GAGAL SEKALIPUN. SAYA MENEMUKAN BOLA LAMPU, HANYA SAJA ITU MEMERLUKAN PROSES 2000 TAHAP.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar